Gempa bumi adalah sentakan yang terjadi pada lapisan litosfera yang bersumber dari lapisan litosfera bagian dalam. Hentakan tersebut lalu dirambatkan pada litosfera dan kemudian ke permukaan bumi. Alat untuk mencatat gempa disebut seismograf. Gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan sebagai berikut.
- Gempa tektonik, yaitu gempa yang mengiringi gerakan tektonik (retakan dan patahan) secara mendadak.
- Gempa vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi. Gempa vulkanik terjadi sebelum dan selama letusan gunung terjadi.
- Gempa runtuhan, yaitu gempa yang terjadi karena runtuhan. Gempa ini terjadi di daerah yang terdapat banyak rongga-rongga di bawah tanah.
- Gempa buatan, yaitu gempa yang terjadi akibat ulah manusia. Contoh dari gempa jenis ini adalah adanya gempa yang diakibatkan peledakan bom.
Gempa menurut letak terjadinya, dapat dibedakan sebagai berikut.
- Gempa episentrum, yaitu gempa yang terjadi di tepi kerak/lempeng samudra maupun lempeng benua.
- Gempa hiposenstrum, yaitu gempa yang terjadi pada kedalaman tertentu pada lempeng samudra maupun lempeng benua.
Gempa berdasarkan hiposentrum (kedalaman pusat gempa), dibedakan sebagai berikut.
- Gempa dangkal, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 60 km.
- Gempa intermediet/menengah, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya antara 60 km-300 km.
- Gempa dalam, yaitu gempa yang kedalaman hiposentrumnya lebih dari 300 km.
Gempa berdasarkan bentuk episentrum (jarak pusat gempa di permukaan bumi), dibedakan sebagai berikut.
- Gempa sentral
- Gempa linier