Berikut cerita taubat. Kisah ini nyata dan di adopsi dari blog tetangga. Simak ceritanya di bawah ini.
Taubat Tukang Fitnah
Ada
seorang tukang fitnah yang jatuh cinta kepada seorang gadis tetangganya. Suatu
hari, keluarga gadis itu mengutusnya ke kampung lain untuk suatu keperluan.
Mengetahui hal itu si tukang fitnah pun mengikutinya, lalu melontarkan bujuk
rayunya kepada wanita itu.
Gadis
itu berkata, "Jangan kau lakukan ini! Sebenarnya cintaku padamu melebihi
cintamu kepada-ku, akan tetapi aku takut kepada Allah SWT”. Laki-laki itu
berkata, "Kau takut pada Allah, sementara aku tidak takut kepadaNya?"
Akhirnya laki-laki itu pulang dengan perasaan penuh tobat kepada Allah SWT.
Dalam per-jalanannya ia didera rasa haus yang mencekik tenggorokannya.
Dalam
kondisi kritis itu tiba-tiba dia bertemu dengan utusan dari seorang nabi Bani
Israil dan ditanya, "Mengapa kau ini?".
"Haus,"
jawabnya. Utusan itu berkata, "Ke sinilah, kita berdoa kepada Allah agar
awan menaungi kita hingga sampai tujuan". Laki-laki tukang fitnah itu
berkata, "Aku tidak mempunyai amal kebajikan". Utusan nabi itu
berkata, "Aku yang berdoa dan engkau tinggal mengamini".
Berdoalah utusan itu dan si tukang fitnah
mengaminkannya. Tidak lama kemudian datang awan menaungi mereka hingga mereka
tiba di kampung tujuan. Setelah sampai, si tukang fitnah memasuki rumahnya,
sedangkan awan itu mengikutinya. Sebelum utusan itu pulang dia berkata,
"Engkau telah mengaku tidak mempunyai amal kebajikan, padahal ketika aku
berdoa dan engkau mengamin kannya, serta merta awan itu menaungi kita, kemudian
aku mengikutimu agar engkau memberitahuku apa sebenarnya yang telah terjadi
denganmu".
Lalu tukang fitnah menceritakan kisahnya kepada utusan itu.
Maka berkatalah utusan nabi itu, "Orang bertobat kepada Allah mendapat
kedudukan yang dimana tidak ada seorangpun menyamai kedudukannya".
Demikian cerita taubat seorang tukang fitnah. Semoga Allah memberikan kebaikan diantara kita semuanya, aamiin